Mimpi-mimpiku mungkin sama dengan yang lain, mungkin juga berbeda. Mimpi terbesarku adalah menghajikan orang tua, membahagiakan mereka sebagai baktiku pada semua kebaikan dan kasih sayang mereka, semua itu menjadi penyemangat bagiku untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membanggakan mereka. Menjadi hafidzoh, memiliki hidup yang barokah, bisa naik motor, wisuda tepat waktu, bertemu Rasulullah, masuk surga, kuliah S-2, mempunyai handphone baru, dan beberapa mimpi yang kutulis adalah sebagian dari mimpi-mimpiku. Berharap mimpi-mimpi ini bukan bunga tidur semata. Dan perlahan aku bisa menetapkannya dengan pasti, merencanakan, menyusun rencana dan strategi hingga akhirnya semua mimpi-mimpi tersebut, menjadi peta kehidupanku agar tak tersesat dan meleset dari target-target besar hidupku.
Kemampuan untuk bermimpi terus adalah salah satu kualitas yang baik dari umat manusia yang tidak dimiliki oleh spesies yang lain. Oleh karena itu, bermimpilah terus dan tetapkan batas akhir: buatlah menjadi impian yang besar, yang kecil, yang abadi, yang baru, yang berkaitan dengan hobby, yang merubah hidup, yang religius, yang bodoh, yang jenius, atau apapun … hanya teruslah bermimpi …. Kemudian, majulah dan kerjakan !
Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
AKU PERCAYA PADA ALLAH SWT. AKU PERCAYA PADA KEKUATAN MIMPI-MIMPI.
Jakarta, 22 Desember 2011-pukul 23:59-Sang pemimpi-Ervina Maulida
