PERJALANAN DUA TAHUN TARBIYAH

Saturday, June 07, 2014

Catatan ini dipersembahkan untuk para murobbi di UNJ; kalianlah lentera, yang menjaga UNJ ini tetap bercahaya.

Aku pernah bertanya pada seorang kakak, "Ini semua terasa panjang mbak, hampir 2 tahun aku menunggu mereka berhijab. Setelahnya aku menunggu hijab itu syar'i. Belum lagi menunggu mereka selesai dengan urusan hati. Ini salahku, sehingga mereka lama perubahannya..."

Kakak di depanku itu tertawa sejenak, "bahkan Rosulullah yang menghabiskan separoh umur hidupnya tak kunjung membuat pamannya berislam. Bahkan seorang Nuh yang menghabiskan hampir 900 tahun umurnya hanya mampu mendakwai 10 orang. Kita ini bukan siapa-siapa, hanya Allah yang memegang kunci hati manusia. Tugas kita hanya menyampaikan, sampai rusuk terlepas dari tulang belulang..."

Aku hening, menangis sesegukan kemudian...

Sore itu aku sampaikan bahwa aku ingin mendengar isi hati mereka. Tentang perjalanan 2 tahun ini, apa yang tarbiyah telah ajarkan, apa yang belum aku berikan, apa yang ingin dijadikan resolusi perbaikan.
Dia, bercerita tentang adiknya yang mulai bertanya tentang agama, terakhir adiknya pun akhirnya tarbiyah. Pada penghujung, bibirnya bergetar "aku ingin punya binaan..."

Binaanku yang lain berkata, "lingkaran ini seperti oksigen, yang kita butuhkan bukan yang kita sekedar inginkan". Semua terdiam menyelami setiap kata-katanya.

"Aku ingin hafal juz 30 kak, Romadhon ini, doakan aku". Semesta bertasbih mengangkat azzamu ke atas arsyNya.

Dia yang bergamis biru matanya telah sembab merah, "Aku ingin mama menerima tentang apa yang kupilih, jalan ini, jilbab panjang dan gamis ini". Semua menangis dalam tunduk.

Dari sekian banyak perbincangan sore itu, salah seorang binaanku menyelipkan dua lembar lima puluh ribu ditanganku, ini untuk dakwah ka, aku ingin mengambil sedikit bagian darinya. Allahu robbi, aku tidak pernah menyangka akan sejauh ini... Barokallah dinda sholiha, semoga jihadmu berbuah jannah.

Menjadi murobbi itu berarti menjadi ustadzah, mendoakan, menasihati, memotivasi, juga mencontohi.
Menjadi murobbi itu berarti menjadi bunda, mengusap punggung mereka, menyeka air mata, mengantar pulang ke rumah hingga sempatkan untuk menginap barang sejenak.
Menjadi murobbi itu berarti menjadi teman, membersamai dalam gelak tawa, mendengar keluh kesah, menemani jalan-jalan atau sekedar makan siang.

#RoadToDaurohMurobbi
#GerakanAyoMentoring
____
Persembahan Mentoring Squad UNJ

You Might Also Like

0 comments

makasih ya udah baca :)
tambah makasih kalo mau kasih comment dibawah ini ^____^

Popular Posts

Featured post

Disclaimer

Sumber: di sini Saat kemarin membuka blog ini setelah 3 tahun 3 bulan 15 hari berlalu.. saya akhirnya mulai merapikan blog ini kembali ...

My Latest Vlog on Youtube

My latest post on instagram