Ada cinta....

Monday, June 11, 2012



Waktu itu langit sudah menampakkan semburat jingga di ufuk barat.. yaa.. seperti biasa, aku naik metromini menuju pondok kopi dan duduk di dekat jendela... kunikmati semilir angin yang masuk melewati jendela disebelah kiriku... disaat lampu merah menyala, ada pengamen naik dan memetik gitar sambil menyanyikan sebuah lagu...
Dan entah kenapa, air mata langsung mengembang di pelupuk mata.. #terharu..

“terlalu manis.. untuk dilupakan..
kenangan yang indah.. bersamamu.. di dalam mimpi...”

di bagian reffrain itu, hatiku langsung bergejolak gak karuan. Rasanya ada sesuatu yang mengalir halus di aliran darah...
yaa.. ada cinta... aku tahu itu cinta..
perasaan itu yang membuat ku langsung senyum-senyum sendiri kalau mengingatnya..
membuatku bersyukur bisa merasakan nikmatnya perasaan cinta...
ku alihkan pandanganku ke luar jendela... yang tampak memang toko-toko meubel disepanjang jalan jatinegara.. tapi pikiranku jauh melayang...
mengais-ngais tiap memori yang kulalui bersama mereka..
orang-orang yang telah menunjukkan kepadaku.. apa itu arti cinta..
cinta versi dunia... cinta yang bisa membuatku bertahan dan berjuang sampai sejauh ini..
karena cinta itulah...
dari sempitku.. ku bisa merasakan kelapangan...
dari sulitku.. ku mampu merasakan kemudahan..
dari sedihku.. ku selalu merasakan kebahagiaan..
dari sakitku... ku terus merasakan perhatian...
semua... semua perasaan tidak menyenangkan itu selalu terbayar lunas bahkan lebih oleh perasaan yang kurasakan bersama kalian semua..
cinta...
bagaimana mungkin bisa,, orang-orang yang belum pernah mengenal sebelumnya.. belum pernah tahu sebelumnya.. bisa begitu dekat.. bisa sangat perhatian.. bisa saling memahami.. saling mengerti.. sampai pada akhirnya saling mengucap dalam hati.. sungguh.. aku mencintai kalian karena Allah...
subhanallah..


#untuk cintaku di HMJ EA...
cinta ini kuberikan untuk kalian semua, kalian yang telah menyentuh hatiku lebih dari aku menyentuh hatiku sendiri..
bersama kalian.. aku dewasa..  
aku dengan keegoanku, kelemahanku, ketidakstabilan emosiku.. tapi kalian mampu meredam semua itu dengan cinta.. cinta yang begitu besar.. hingga aku sulit dan ketakutan saat harus meninggalkan kalian..
sahabat pelangi... begitu kita menamakan ukhuwah kita...
kita berjuang bersama disaat sulit, saat sempit, saat konflik, bahkan saat sakit..
kalian yang membangunkan semangatku saat diri ini benar-benar terpuruk, , kalian menopangku dari segala arah.. mencoba menitihku menjalani setiap masa-masa sulit dalam hidupku..
kalian yang telah meluangkan waktu disaat-saat sibuk kalian, hanya untuk mengirimkan pesan semangat, tausiyah penuh makna, dan menanyakan kabar ku yang terkini...
bersedia datang menjengukku ketika ku sakit, walaupun kalian tahu.. rumahku sangat jauuuhhhh dari rumah kalian..
bahkan yang rumahnya di Bogor , harus berangkat jam 5 shubuh untuk anjangsana ke rumahku...
yang paling menyentuh... di setiap akhir semester, kalian selalu khawatir terhadapku..
kalian selalu bertanya, “sudah bayaran belum?” , “apa yang bisa dibantu?”, “sudah isi krs belum?”, “uangnya sudah ada?”, “mau ditransferin?”, “nomor rekeningnya berapa?”, “kalo ada sesuatu, cerita ya.. insya Allah kita selalu siap membantu...”
ya Allah... andaikan kalian tahu.. sungguh hati ini bergetar mendapat perhatian tulus dari kalian. Jiwa ini terus menerus mengucap syukur atas kebaikan-kebaikan kalian.. tapi sungguh, maaf jika aku selalu mengelak, aku tak ingin kalian melakukan lebih dari itu.. perhatian kalian cukup bagiku. Aku tak ingin menyusahkan kalian lebih dari ini.
Untuk adik-adik yang selalu mengingatkanku apa itu ‘keromantisan’.. terimakasih telah menuntun kami kakak-kakakmu ke jalan pengabdian tanpa batas.. terimakasih telah menjadi pengingat yang baik untuk kami.. terimakasih telah bersedia setia dan menunggu saat kami tertatih menjalani jalan juang ini...
Untuk cintaku di HMJ EA... semoga Allah tidak pernah dan tak akan pernah mencabut nikmat cinta ini sampai kita bersatu di JannahNya kelak...


#Untuk tarbiyah... cinta sejatiku...
Syukurku padaMu Ya Rabb.. Pelindungku dan Penuntun jalanku menuju jalan yang lurus dan benar..
Saat ku sakit dan payah dalam segalanya.. aku tak bisa membayangkan jikalau kau tidak mengenalkanku pada tarbiyah..  apa jadinya aku dengan kejahiliyahanku dahulu..
Sekarang.. aku berdo’a padaMu.. semoga Engkau tidak pernah memalingkanku dari kebenaran dan petunjuk setelah Engkau menunjukkannya pada hamba...
Segala puji bagi Allah.. yang telah menghimpunku dengan saudara saudari luar biasa ...
Memperkenalkanku dengan sosok-sosok dengan potensi luar biasa.. yang dengan segala daya upaya , mereka berjuang di jalanMu..
Mengesampingkan hal-hal duniawi yang mungkin bisa melenakan mereka.. menginfakkan rezeki mereka dengan begitu royal untuk jalan ini.. bahkan sampai rela mengorbankan masa-masa kuliahnya untuk bisa fokus berjuang di jalanMu...
Sungguh.. kudapati pribadi-pribadi luar biasa ini di tarbiyah...
Sampai aku terpaku mendapat sebuah pesan di inbox emailku...


Tulisan ini diperuntukan untuk anak-anak yang terlahir dizamannya.
Lahir saat badai menerpa seluruh sisi kehidupan bangsa kita.
Tulisan ini adalah kerja kecil untuk tetap mempertahankan harapan dan
optimisme kita.

Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang turunkan ke bumi untuk
menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk
kemudian kembali ke langit.
Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar,
dalam masa yang panjang, sampai waktu mereka habis.
Mereka tidak harus dicatat dalam buku sejarah.
Atau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa.
Mereka bukanlah malaikat.
Mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan seluruh
kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di
sekelilingnya.
Mereka merakit kerja-kerja kecil jadi sebuah gunung: karya
kepahlawanan adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama.

Orang-orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar itulah yang kita
butuhkan di saat ini.
Bukan orang-orang yang tampak besar tapi hanya melakukan kerja-kerja
kecil lalu menulisnya dalam autobiografinya.
Semangat untuk melakukan kerja-kerja besar dalam sunyi yang panjang
itulah yang dihidupkan saat ini.
Maka tulisan ini mencoba menghadirkan makna-makna yang melatari sebuah
tindakan kepahlawanan.

Bukan sekadar cerita heroisme yang melahirkan kekaguman tapi tidak
mendorong kita meneladaninya.
Para pahlawan bukan untuk dikagumi.
Tapi untuk diteladani.
Maka makna-makna yang melatari tindakan mereka yang perlu dihadirkan
ke dalam kesadaran kita.
Jadi tulisan ini adalah pesan untuk orang-orang biasa, seperti saya
sendiri, atau juga Anda para pembaca, yang mencoba dengan tulus
memahami makna-makna itu, lalu secara diam-diam merakit kerja-kerja
kecil menjadi sebuah gunung karya.

“Ya Allah, jadikanlah kerja kecil ini sebagai kendaraan yang akan
mengantarku menuju ridha dan surga-Mu.” *


amieen.... panjatku dalam hati...
tarbiyah memang bukan segala-galanya... tapi segala-galanya bisa kita dapatkan dengan tarbiyah....

alhamdulillah... alhamdulillah.. alhamdulillah...
ya Allah... terimakasih telah memperkenalkan tarbiyah ke kehidupanku...
istiqomahkan hamba.. istiqomahkan hamba... istiqomahkan hamba....



You Might Also Like

0 comments

makasih ya udah baca :)
tambah makasih kalo mau kasih comment dibawah ini ^____^

Popular Posts

Featured post

Disclaimer

Sumber: di sini Saat kemarin membuka blog ini setelah 3 tahun 3 bulan 15 hari berlalu.. saya akhirnya mulai merapikan blog ini kembali ...

My Latest Vlog on Youtube

My latest post on instagram