Oleh : Ervina Maulida Matahari senja sudah lama berganti rembulan. Semburat jingga di ufuk barat sudah berganti menjadi hitam pekat. Aku berdiri lesu di pinggir trotoar. Satu jam berlalu sejak aku turun dari bus transjakarta. Tubuh ini sudah hampir ambruk rasanya. Sekuat tenaga aku coba berdiri sambil bersandar dibatang pohon yang mulai lapuk kulitnya. “Ka, maaf.. tadi habis shalat jama’ah di masjid, Umar...

DIBALIK RAHASIA KEMENANGAN MAPRES UNJ... :) penasaraaann kaaan ??  kalau baru baca yang ini.. kurang afdhol rasanya kalau belum baca cerita perjuangan di seleksi mapres tingkat fakultas... nih.. baca duluu yaaa :) #biar rame :) di sini bismillah... alhamdulillah.. setelah resmi di amanahkan oleh Fakultas untuk mengemban misi mewakili FE untuk seleksi di tingkat UNJ.. akhirnya resmi diri ini yakin kalau "wah.. ternyata...

rasanya benar-benar ingin bermain.. merasakan berlarian kesana kemari.. tertawa riang dan tak mempunyai beban apapun.. sewaktu kecil aku tak pernah membayangkan harus memecahkan masalah ini dan itu.. atau harus membagi waktu untuk ini dan itu.. tugas pokok ku waktu itu sepertinya hanya bermain dan tidur siang.. selebihnya.. tergantung instruksi mama.. pagi hari ke TPA, belajar ngaji.. itupun sambil main.. siangnya sekolah... itupun kebanyakan...

Tidak terasa sudah hampir 4 bulan semenjak saya terpilih menjadi Mawapres UNJ. Sebuah awal yang lain dari episode kehidupan saya yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Telah banyak nikmat Allah yang saya rasakan, terlebih setelah terpilih menjadi Mawapres UNJ. Kebanyakan mahasiswa UNJ atau mungkin beberapa mahasiswa di luar UNJ, hanya mengetahui, ya inilah ervina, Mawapres UNJ 2012. Mawapres terpilih dan sosok pemenang kompetisi-yang...

langit nampak tak bersahabat... cahaya matahari begitu semangat memancarkan sinarnya.. terlihat beberapa mahasiswa baru terpaksa memasang selembar koran di atas kepalanya untuk mengurangi panasnya sinar matahari yang merongrong ubun-ubun kepala mereka.. itulah akibatnya jika mengadakan acara yang tidak memiliki aula.. hawa pegunungan ternyata tidak berdampak apa-apa untuk mengurangi panasnya matahari saat itu. di depan barisan para peserta tampak 4 orang pembicara sedang memaparkan...

"ada seorang anak kecil yang baru saja mengalami kecelakaan, musibah itu menyebabkan ia harus di amputasi, ia harus rela kehilangan tangan kanannya.. anak itu sedih sekali.. ia tak mampu mengendalikan kesedihannya yang tak bertepi.. orang tuanyapun mencoba meyakinkan.. "tenanglah nak.. abi dan ummi akan selalu menjagamu... kamu tidak perlu bersedih hati.. ayah dan ibu akan menjadi tangan kananmu.." anak itu menatap kedua orang...