pernah merasakan bagaimana rasanya belum dapat tempat penelitian untuk skripsi padahal deadlinenya sudah tinggal 2 pekan lagi??

atau pernah merasakan harus lulus tahun ini tapi ujiannya adaaaa aja....

masya Allah...

setelah ayah masuk rumah sakit, engga tau kenapa niatan untuk menyelesaikan amanah akademik tahun ini semakin menggebu.. 

sudah tak ada lagi yang ada di pikirkan selain cepat selesai-selesai-selesai.

entahlah, benar-benar tidak menemukan cara selain memberikan gelar sarjana untuk kebahagian orang tua - secepatnya.

mungkin aku ga pernah nyangka bisa mendapatkan pressure sebesar ini. sampai akhirnya bisa bela-belain pulang pergi tempat penelitian naik motor (padahal sebelumnya ga pernah berani naik motor jauh-jauh sendirian), atau bela-belain berjalan di bawah hujan tanpa payung ke tempat penelitian, bela-belain datang jam 8 malam ke tempat penelitian cuma untuk diskusi dan ambil kuesioner, bahkan tetap mau ke perusahaannya di hari weekend. Allah... 

memang harus begitu.

kalau bukan sekarang kapan lagi?

kapan mau menyelesaikan skripsi?

pernah berpikir, mungkin akan sangat terlihat egois ketika benar-benar harus lulus tahun ini, dan bahkan menomorduakan kepentingan organisasi di pekan-pekan penelitian ini..

tapi sungguh, tidak ada maksud untuk memprioritaskan siapa-siapa..

hanya saja,, rasanya aku butuh waktu untuk fokus pada skripsi ini..

masih teringat ketika jam dua malam masih harus terjaga di depan laptop mengerjakan skripsi sambil berjaga-jaga karena infusan ayah sudah hampir habis...

masih teringat juga ketika harus izin ke tempat penelitan padahal sedang bertugas jaga di rumah sakit...

kalau sudah dalam posisi ini, aku harap kalian mengerti...

bukan tidak militan.. tapi terkadang, dilema menomorsatukan keluarga di atas segalanya menjadi pilihan, terlebih dalam kondisi ayah yang sedang tidak stabil..

semoga kalian mengerti :")