MEWASPADAI VIRUS TAMAYYU

Monday, December 30, 2013

Interaksi sosial adalah keniscayaan dalam berdakwah. Menjadi tuntutan bagi para da’i untuk terjun di tengah-tengah masyarakat, melakukan kontak dan komunikasi dengan sebanyak mungkin manusia.
Melalui interaksi sosial tersebut
diharapkan akan banyak individu
atau masyarakat yang merasa tertarik dan mau melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan oleh para da’i, sehingga sikap, tindakan, dan tingkah laku individu dan masyarakat tersebut terwarnai oleh nilai-nilai ajaran Islam.
Ada satu hal yang harus diwaspadai oleh para da’i dalam melakukan interaksi sosial, terlebih lagi jika kontak dan komunikasi sosial tersebut dilakukan dalam lingkungan masyarakat yang memiliki karakter, budaya, nilai, ideologi, dan agama yang berbeda, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mereka perjuangkan. Dalam kondisi seperti itu para da’i harus berhati-hati dan menjaga diri dari serangan virus tamayyu’ (pencairan), yakni kondisi dimana seorang da’i malah terpengaruh oleh gaya, pemikiran, kebiasaan, budaya, ideologi yang dimiliki oleh individu atau masyarakat yang didakwahinya; lalu secara lambat laun mulai meninggalkan idealisme yang dianutnya. Naudzubillahi min dzalik…

Tamayyu’ Khuluqi

Tamayyu’ yang pertama kali muncul biasanya adalah tamayyu
khuluqi, pencairan akhlak. Ditandai dengan munculnya
sikap tasahul (menggampangkan/menyepelekan suatu pelanggaran).
Dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya:
1. Melakukan isyraf (berlebih-
lebihan) dalam makan dan
minum.
2. Berlebih-lebihan dalam gaya
berpakaian.
3. Menyepelekan rambu-rambu
hijab.
4. Berlebih-lebihan dalam menikmati musik, nyanyian,
dan tontonan.
5. Longgar atau tidak berhati-hati dalam mu’amalah maaliyah
6. Terlalu banyak tertawa dan
bergurau.
Sampai akhirnya munculah sikap ibahiyah (permissive/segala hal boleh) tanpa sungguh-sungguh memperhatikan rambu-rambu syariat.

Tamayyu’ ‘Ubudiyyah
Jika tamayyu’ khuluqi tersebut tidak segera diobati, maka yang akan terjadi selanjutnya adalah tamayyu’ ‘ubudiyyah, pencairan amal ibadah.
Ditandai dengan menyepelekan
amalan-amalan sunnah atau bahkan amalan-amalan wajib. Misalnya:
1. Malas qiyamu lail.
2. Meremehkan shalat-shalat
sunnah rawatib.
3. Semakin jarang shalat
berjama’ah di masjid.
4. Sering melaksanakan shalat
wajib tidak tepat waktu.
5. Sering terlambat melaksanakan shalat shubuh.
6. Malas melakukan shaum - shaum sunnah
7. Sedikit menyebut nama Allah/
wirid dan dzikir.
8. Sedikit membaca al-Qur’an.

Tamayyu’ Fikriyyah

Berikutnya dari tamayyu’
‘ubudiyah akan merembet
kepada tamayyu’ fikriyyah, pencairan ideologi. Diantaranya ditandai dengan hilangnya ciri khas fikrah Islami dari seorang da’i. Bahkan pemahamannya terhadap fikrah islami tersebut semakin lemah dan luntur. Warna pemikirannya menjadi tidak jelas, apakah ia seorang abnaul harakah islamiyah, ataukah seorang liberalis, sosialis, atau nasionalis? Dari pembicaraannya tidak dapat diketahui lagi apakah ia meyakini Islam sebagai satu-satunya jawaban yang benar dan bersih  terhadap persoalan manusia, ataukah menurutnya ada jawaban yang lain?
Tidak jelas apakah ia meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna dan lengkap ataukah tidak?

Tamayyu’ Aqidiyah
Tamayyu’ yang terparah adalah tamayyu’ aqidiyah, pencairan aqidah.
Sebuah kondisi dimana seseorang sudah benar-benar jauh menyimpang, karena tidak lagi memahami Islam sebagai satu- satunya kebenaran yang mesti dianut seluruh manusia. Padahal Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam…” (Q.S. Ali Imran: 19)
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang - orang yang rugi.” (Q.S. Ali Imran: 85)
Virus tamayyu’ ini dapat dihindari jika para da’i memiliki imunitas dan senantiasa meningkatkan kualitas dirinya.
Naudzubillahi min dzalik…wa la
haula wala quwwata illa bi-Llaah…

You Might Also Like

0 comments

makasih ya udah baca :)
tambah makasih kalo mau kasih comment dibawah ini ^____^

Popular Posts

Featured post

Disclaimer

Sumber: di sini Saat kemarin membuka blog ini setelah 3 tahun 3 bulan 15 hari berlalu.. saya akhirnya mulai merapikan blog ini kembali ...

My Latest Vlog on Youtube

My latest post on instagram