Teruntukmu akhwat..

Tuesday, December 24, 2013

Bagaimana ya aku harus menyampaikan ini.
Agak serba salah memang jika bicara dengan
makhluk yang penuh perasaan ini (akhwat).
Sungguh takut utk membuat dinding hatinya
pecah berantakan. Salah kata, bisa salah makna,
bisa-bisa timbulkan luka. Tapi, tampaknya ini
sangat penting utk di sampaikan. Bismillah,
semoga Allah bimbing aku dalam menyampaikan
ini dengan sebaik-baik penyampaian. Ini bukan
nasihat utk kalian semata, ini nasihat utkku juga.
Senin itu, aku mendengar nasihat seorang dosen
tafsir Qur'an, derai airmata ini tak mampu ku
bendung. Ah, kalau saja kalian ada disana
bersamaku, mendengar tiap-tiap kata yang beliau
ucap, mungkin kalian akan menangis juga. Maka
disini, izinkanlah aku menyampaikan kembali apa
yang kudengar darinya.
Bismillah. Ya, ukhti, kau tahu? Ada 3 sasaran
musuh-musuh islam yaitu rumah, pendidikan,
dan Ulama. Kali ini wabilkhusus aku akan
membahas tentang rumah. Ukhti, kau tahu rumah
kan? Setidaknya sebuah rumah yang ideal
menampung 3 peran di dalamnya. Ada ayah, Ibu,
dan anak. Kita semua tahu, ayahlah yang
berkewajiban menafkahi keluarga. Maka lazimnya,
seorang ayah akan bergelut dengan pekerjaannya
hampir setiap hari. Kemudian sosok seorang Ibu
bertugas memanage segala urusan rumah,
utamanya mengurus anak. Ohya, bukan sekadar
mengurus, tapi adalah kewajiban bagi seorang
ibu utk mendidik anak-anaknya. NAMUN, musuh-
musuh islam berupaya untuk mengeluarkan
sosok Ibu dari rumah. Ya, kau bisa bayangkan,
apa jadinya rumah tanpa sosok Ibu yang benar-benar menjalankan perannya.
Ya, ukhti, kita adalah sasaran mereka. KITA.
Karena mereka tahu jika semua Ibu lalai dari tugas mendidik anaknya, maka hancurlah
generasi yang ada. Tidak salah ukhti, jika kita disebut sebagai tonggak negara. Karena
'runtuhnya' kita adalah keruntuhan negara.
Ukhti, kau tahu apa program mereka? emansipasi wanita. Emansipasi yang kelihatannya 'membela' padahal hakikatnya menghancurkan kita. Islam
sudah porsikan secara adil perihal kedudukan antara laki-laki dan wanita. Tidak ada perbedaan pahala, hanya saja dalam rumah tangga, Allah
tunjuk laki-laki sebagai pemimpinnya.
Bagaimanapun Allah ciptakan kaum adam lebih kuat fisiknya dari kaum hawa. Namun begitu,
Allah wajibkan baginya, berbuat baik pada kita.
Bahkan dalam suatu hadits, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah
yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Tirmidzi)
Sungguh, Allah takkan zalim pada kita. Allah-lah hakim yang seadil-adilnya.
Ukhti, ya mungkin saat ini gelar "Ibu" belum menempel pada diri kita. Tapi cepat atau lambat,
kita semua pasti akan menjadi seorang Ibu.
Sungguh, mereka, musuh-musuh islam, sudah berusaha menjauhkan kita dari agama islam bahkan saat kita baru terlahir ke dunia. Ya, semua
dari kita direncanakan utk menjadi 'senjata' mereka utk meruntuhkan islam. Kita di giring untuk memikirkan karier duniawi dan mengesampingkan peran utama kita, membentuk
generasi.
Sungguh, ummat rindu "Ibu" yang mencipta generasi-generasi berakhlak mulia. Ummat rindu
"Ibu" yang mengukir sejarah dengan lahirnya seorang pemuda yang akan memperbaiki carut
marutnya kehidupan mereka.
Tanpa mengesampingkan kewajiban dakwah dan
menebar manfaat pada lingkungannya, tentunya.
Seorang Ibu tetap punya porsi untuk itu, namun sungguh seorang Ibu harus ingat bahwa mendidik anak itu bukan dengan sisa tenaga, tapi dengan
segala daya upaya yang kita bisa.
Mulailah dari sekarang.
Persiapkan diri menjadi sebaik-baiknya Ibu.
Belajar dan terus belajar. Sungguh, akhwat itu ada pada dua pilihan, menjadi senjatanya musuh- musuh Allah atau menjadi senjatanya Allah. Kita
sendiri yang menentukannya.

#re-post

You Might Also Like

0 comments

makasih ya udah baca :)
tambah makasih kalo mau kasih comment dibawah ini ^____^

Popular Posts

Featured post

Disclaimer

Sumber: di sini Saat kemarin membuka blog ini setelah 3 tahun 3 bulan 15 hari berlalu.. saya akhirnya mulai merapikan blog ini kembali ...

My Latest Vlog on Youtube

My latest post on instagram