Ketika Nabi Musa As menghadap Allah SWT di Bukit Thursina, maka disaat itu diperintahkan kepada Musa: “Lepas kedua sandalmu wahai Musa, sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa 12)

Maka disaat Rasul SAW Mi’raj naik ke Hadhratullah tidak di perintah untuk membuka kedua sandalnya,
maka berkata para penyair dalam syairnya: "Manakah yang lebih mulia? sandal atau Jibril Alaihissalam?
Jibril tidak bisa naik ke Hadhratullah, namun sandalnya Rasulullah naik ke Hadhratullah subhanahu wata'ala".

Tentu Jibril lebih mulia dari sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing tapi karena sandal terikat dengan kaki Sayyidina Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam

walaupun terbuat dari kulit kambing. Karena terikat dengan kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka sandal pun ikut menghadap Allah ke Sidhratul muntaha.

Demikian dengan pakaian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam naik ke hadirat Allah SWT Kalau sandal yang terikat dgn Nabi SAW saja bisa ikut menghadap Rabbul 'Alamin, lalu bagaimana dengan hati yang terikat dengan Rasulullah SAW?

Tidak diperintah membuka kedua sandalnya sebagai tanda bahwa orang-orang yang terikat hatinya dengan Rasulullah SAW sangat dekat dengan Allah SWT, Allah tidak perintahkan semua yang bersama Rasul untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka, menunjukkan lebih lagi hati yang terikat cinta
pada Sayyidina Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, mereka itu mendapatkan rahasia kemuliaan Isra’ wal Mi’raj 

(AlHabib Munzir AlMusawa)

Allohumma sholli ala Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wassalim #ShalawatPagi