Fakta tentang shalat & haid
Friday, January 10, 2014
Shalat; Bermanfaat Untuk Ibu Hamil, Bahaya Bagi Wanita Haid
Pernahkah Anda bertanya mengapa kita selaku wanita, masih terus diwajibkan untuk shalat ketika hamil,
namun harus berhenti shalat ketika haid? Logikanya, hamil itu berat. Ini dia jawaban menurut medis.
Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan
olah raga seperti shalat banyak
memberikan manfaat bagi ibu hamil.
Namun justru gerak seperti ini berbahaya bagi wanita haid. Mengapa bisa begitu?
Pada saat wanita melaksanakan shalat, dalam gerakan sujud dan ruku’
secara alamiah akan meningkatkan
peredaran darah ke rahim. Karena
kebutuhan sel-sel rahim dan indung
telur seperti sel-sel limpa yang
menyedot banyak darah.Begitu juga saat seorang ibu hamil,
rahim membutuhkan darah melimpah
agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Jika seorang ibu hamil menjalankan shalat, aktifitasnya ini akan membantunya mengantarkan darah yang melimpah ke janin.
Sementara wanita yang haid, jika
menunaikan shalat, akan menyebabkan banyak darah mengalir
ke rahimnya. Akibatnya, ia akan
kehilangan darah bersih/baik karena
keluar bersama darah haid.
Di masa haid, diperkirakan wanita
kehilangan darahnya sebanyak 34
mililiter. Kadar yang sama pada cairan
lainnya. Jika wanita haid menunaikan shalat, zat imunitas (kekebalan) di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang terbawa bersama darah haid.
lainnya. Jika wanita haid menunaikan shalat, zat imunitas (kekebalan) di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang terbawa bersama darah haid.
Mengalirnya darah secara umum akan
meningkatkan kemungkinan menularnya penyakit. Namun Allah
menjaga wanita haid dari penularan
penyakit dengan mengkonsentrasikan
sel darah putih di rahim selama masa
haid agar menjaga tubuh dan melawan
berbagai penyakit.
Jika seorang wanita shalat saat haid,
maka ia akan kehilangan darah dalam
jumlah banyak. Ini berarti akan
kehilangan sel darah putih. Jika ini
terjadi maka seluruh organ tubuhnya
seperti limpa dan otak akan terserang penyakit.Mungkin inilah hikmah besar di balik
larangan syariat agar wanita haid
tidak melaksanakan shalat hingga ia suci. Al-Quran dengan sangat cermat menyebutkan,“Mereka bertanya kepadamu tentang
haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah
suatu kotoran.” Oleh sebab itu,
hendaklah kamu menjauhkan diri dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah
kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci.” (Al-Baqarah: 222).
Disamping itu, gerak fisik saat sujud
dan ruku’ semakin menambah aliran
darah ke rahim dan akan hilang
percuma. Lebih dari itu, jika wanita
haid shalat maka akan menyebabkan
kekurangan zat logam dari tubuh.Begitu juga dengan larangan shaum
pada saat haidh. Para medis
menganjurkan agar ketika dalam
keadaan haid, wanita banyak
beristirahat dan mengkonsumsi
makanan yang bergizi. Ini sejalan
dengan larangan untuk shaum, karena
menurut medis agar darah dan logam
seperti magnesium dan zat besi dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.
Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah SAW bersabda:
”…Bukankah jika (seorang
wanita) haid ia tidak shalat dan tidak
puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Aisyah, Rasulullah SAW
bersabda,”Kami diperintahkan untuk
mengqadla puasa dan tidak mengqadla
shalat.”
Betapa banyak tanda-tanda yang Allah SWT berikan kepada umat manusia supaya berpikir. Allah SWT yang begitu penyayangnya terhadap manusia, sehingga segala hal yang Ia
perintahkan dan Ia larang pasti ada
hikmah di balik semuanya. Maka apalagi yang kita tunggu dan pertimbangkan untuk segera menaati segala aturan yang telah ditentukan oleh-Nya.
hikmah di balik semuanya. Maka apalagi yang kita tunggu dan pertimbangkan untuk segera menaati segala aturan yang telah ditentukan oleh-Nya.
Wallahu a’lam. [berbagai sumber]
0 comments
makasih ya udah baca :)
tambah makasih kalo mau kasih comment dibawah ini ^____^